Profil Sanitasi Madrasah

Profil Sanitasi Madrasah Tahun 2020 ini merupakan milestone atau tonggak sejarah penting baik dalam pengembangan Madrasah pada khususnya maupun pengembangan dunia Pendidikan islam pada umumnya. Pemerintah Indonesia, melalui publikasi Profil Sanitasi Madrasah ini untuk pertama kalinya dapat memperlihatkan status perkembangan kondisi Air, Sanitasi dan Kebersihan di seluruh madrasah di Indonesia.

Data data terkait Sanitasi Madrasah ini penting bukan saja karena Sanitasi Madrasah merupakan salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), tetapi juga karena ketersediaan Sanitasi Madrasah, khususnya Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Mengalir, terbukti menjadi komponen yang vital untuk menghindari berbagai penyakit, termasuk Covid-19 yang telah menjadi pandemi saat ini.

Profil Sanitasi Madrasah diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan dan pembangunan Sanitasi Madrasah dalam kerangka Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah atau UKS/M. Hal ini karena sangat eratnya hubungan antara Sanitasi Madrasah dengan dua pilar dari UKS/M, yaitu Pendidikan Kesehatan Pembinaan Lingkungan Sehat. Selain itu, indikator-indikator dalam profil ini juga menjadi acuan dalam strata UKS/M. Dengan begitu, data-data dalam publikasi ini juga diharapkan dapat selalu dimonitor pencapaiannya setiap tahun, sehingga dapat digunakan sebagai bahan advokasi kepada penentu kebijakan.

Semua anak Indonesia berhak mendapat akses ke lingkungan yang aman, bersih dan sehat di sekolah dan madrasah. Salah satu komponen penting dalam pemenuhan hak anak di madrasah adalah ketersediaan sarana air, sanitasi dan kebersihan, atau dapat disebut sanitasi madrasah. Namun demikian, hingga saat ini, sanitasi di madrasah belum menjadi isu prioritas bersama yang perlu mendapat perhatian.

Tidak semua madrasah di Indonesia memperhatikan kesehatan lingkungan. Padahal buruknya fasilitas sanitasi di madrasah dapat mempengaruhi kualitas pendidikan, seperti hilangnya waktu belajar dan menurunnya produktivitas siswa akibat sering tidak masuk sekolah. Banyak madrasah yang tidak mengalokasikan anggaran operasional
dan perawatan sarana sanitasi yang menyebabkan kondisi sarana
sanitasi sekolah atau madrasah tidak terurus.

Kondisi lingkungan yang buruk menjadi tempat berkembang vektor penyebar penyakit seperti lalat dan nyamuk, yang dapat menyebabkan penyakit diare, demam berdarah dengue, malaria dan sebagainya. Sedangkan kurangnya sarana sanitasi menyebabkan siswa dan guru tidak dapat menjaga kebersihan diri sehingga mudah tertuar dan menularkan penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, radang mata, dan sebagainya.

Mengapa Sanitasi Madrasah penting? Berdasarkan beberapa penelitian di tingkat global, ketersediaan sanitasi yang memadai akan memberikan dampak luar biasa pada beberapa indikator utama dalam pembangunan sektor kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, ekonomi, serta air dan sanitasi. Pada sektor kesehatan, kegiatan sederhana, seperti cuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko terkena diare hingga 47%. Pembiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) secara rutin dapat menurunkan angka ketidakhadiran secara signifikan hingga 50%.

Unduh Materi Disini